Sehari semalam dua kali, seminggu 14 kali, sebulan 56 kali. Jika dihitung, itulah kisaran jadwal patroli perbatasan kabupaten Probolinggo-Lumajang yang dilakukan oleh personil kepolisian Polres Probolinggo Sektor Leces. Keadaan geografis yang unik membuat pelaksanaan patroli jalur yang rawan aksi pencurian dengan kekerasan atau yang lazim disebut begal tersebut menjadi atensi khusus bagi aparat penegak hukum setempat. Pun demikian kondisi topografi sedemikian rupa juga menjadikannya jalur yang rawan macet, karena selain ada beberapa tikungan juga ada jalur menanjak yang diputus oleh perlintasan kereta. Selain itu ruas jalan yang sempit juga menyebabkan jalur yang sedianya hanya sejauh 13 km tersebut menjadi salah satu spot jalur terpadat wilayah Probolinggo.
Di jalan raya sepanjang kurang lebih 13 km dari Mapolsek Leces tersebut, juga melewati wilayah kecamatan Tegalsiwalan yaitu Desa Malasanwetan. Dengan demikian mau tidak mau 801 -demikian mobil dinas patroli Mitsubishi Strada tiap polsek disebut- Leces dan Tegalsiwalan kerap kali bersinggungan, baik itu berpapasan maupun searah.
Momen tersebut hanyalah satu diantara beberapa momen unik saat patroli perbatasan. Tak jarang 801 Ranuyoso Lumajang juga terlihat melintas overlap wilayah Probolinggo, 801 Leces pun juga beberapa kali penanganan pertama kecelakaan di perbatasan yang masuk wilayah Kecamatan Ranuyoso. Juga peran Pos Polisi Banjarsawah yang peranannya tak bisa dipandang sebelah mata. Di Pos Polisi inilah, standby personil BM Lantas yang senantiasa sigap mengurai kemacetan dan penanganan awal kecelakaan yang terjadi di wilayah ujung selatan Polres Probolinggo
Sinergi seperti ini dapat dilakukan tidak lain adalah karena faktor komunikasi harmonis yang senantiasa terjaga antar elemen kesatuan di Polres Probolinggo sehingga dapat bekerjasama dengan baik yang dengan itu diharapkan pelayanan terhadap masyarakat demi ketersediaan prasarana lalu-lintas yang lancar dan aman dapat terwujud. (ptn)
